Pamekasan– Muhammad Baqir Aminatullah, calon bupati Pamekasan, blusukan ke Dusun Candi Selatan, Desa Polagan, Kecamatan Galis, untuk mendengar langsung keluhan para petani garam.
Salah satu petani, Jatim (40), mengungkapkan keprihatinannya mengenai harga garam yang terus merosot.
Menurutnya, harga garam saat ini sangat rendah, hanya Rp700 per kilogram. Kondisi ini membuat para petani garam kesulitan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Menanggapi keluhan tersebut, Ra Baqir menyatakan keprihatinan yang mendalam dan berkomitmen untuk mencari solusi bagi masalah yang dihadapi para petani.
“Kami akan melakukan kajian mendalam terkait permasalahan harga garam yang tidak stabil ini,” ujar Ra Baqir.
Salah satu langkah konkret yang direncanakan oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati, BERBAKTI (Ra Baqir-Taufadi), adalah memberikan asuransi bagi petani garam yang mengalami gagal panen.
“Tujuannya adalah untuk menemukan solusi yang tepat dan memberikan kesejahteraan bagi para petani garam di Pamekasan,” ungkapnya.
Program ini merupakan bagian dari pendekatan 3B yang dicanangkan oleh pasangan calon BERBAKTI, yakni:
Pertama, Bela: Mendorong penjualan garam dalam kemasan dan mendukung pemasaran produk lokal.
kedua, Beli: Meningkatkan permintaan akan garam lokal dengan membeli dalam jumlah yang lebih besar.
Ketiga, Bagi: Mempromosikan garam lokal ke pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selain asuransi, BERBAKTI juga akan mendorong pemasaran garam lokal dengan kemasan yang lebih menarik dan promosi yang lebih gencar.
“Bela berarti mencintai produk lokal. Kami akan mendorong para petani garam di Pamekasan untuk menjual garam dalam bentuk kemasan, yang kemudian akan diedarkan ke toko-toko kelontong di setiap desa,” pungkasnya.
Penulis : Faruk