SuaraNet, Pamekasan – Seorang mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura berinisial (BA) mengaku telah mengalami tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh pemilik kost tempat ia tinggal.
(BA) mengungkapkan bahwa dirinya sudah beberapa kali menerima perlakuan tidak pantas dari pelaku.
Menurut (BA), perilaku pemilik kost mulai berubah sejak istrinya meninggal dunia. Pemilik kost, yang berinisial (SR), diduga kerap menunjukkan perilaku aneh dan tidak terduga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
(SR) merupakan pemilik Kost Putri Mawar yang berlokasi di Perumnas Tlanakan Indah, Blok M12, Kabupaten Pamekasan. Saat dikonfirmasi oleh tim SuaraNet, BA menyampaikan bahwa ia merasa takut karena terus-menerus menerima perlakuan tidak senonoh dari SR.
“Saya sangat takut dan terpukul, apalagi saya tinggal di sini sendirian tanpa keluarga. Kejadian pertama yang saya alami, bapak kost terciduk masuk ke kamar saya tanpa izin dan waktu itu saya dalam terbaring mengantuk, sontak saya langsung mengambil foto untuk mengancamnya,” ungkap BA.
Lebih lanjut, (BA) menjelaskan bahwa SR pernah memaksanya untuk tetap tinggal di dalam area kost tanpa alasan yang jelas.
“Saya dipaksa untuk tidak keluar kost, padahal saya ada janji dengan teman-teman kampus untuk mengerjakan tugas. Namun, bapak kost memaksa saya untuk tetap di dalam dan bahkan meminta izin untuk masuk ke kamar saya pada malam hari saat keadaan sudah sepi. Saya sangat ketakutan dan merasa tertekan,” jelasnya.
Bukti percakapan WhatsApp antara pelaku dan korban. Dalam percakapan tersebut, (SR) diduga meminta BA untuk “melayaninya” agar bisa tinggal di kost tanpa membayar biaya sewa.
“Kalau sekarang mbak ke kost, pintunya jangan dikunci. Saya kasihan ke mbak, ayo layani saya, biar mbak bebas uang kost selamanya,” tulis (SR) dalam salah satu pesan yang diterima (BA).
Sebelumnya, (BA) mengaku sempat terlambat membayar uang kost karena belum menerima kiriman uang dari orang tuanya. Saat kejadian, tanggal pengiriman uang bulanan juga belum tiba.
Kasus ini menambah panjang daftar dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Pamekasan. Banyak pihak mendesak agar institusi Polri dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan lebih aktif dalam menangani dan mencegah maraknya kasus pelecehan seksual yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Umarul Faruq