Jakarta, SuaraNet – Penyelenggaraan Pemilu serentak pada tanggal 14 Februari 2024 berlangsung aman dan kondusif di berbagai daerah, termasuk Banda Aceh.
Kontestasi Pilpres dan Pileg 2024 yang telah dimulai sejak tahun 2023 sempat menimbulkan beberapa keributan di beberapa daerah, yang dilakukan oleh pendukung Paslon Presiden maupun Legislatif.
Membuat seluruh rakyat Indonesia mengikuti bahkan mengawal pelaksanaan proses pencoblosan hingga rekapitulasi perhitungan suara resmi diumumkan bukanlah hal yang mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Antusiasme masyarakat Banda Aceh dalam menggunakan hak pilihnya pada momentum Pemilu serentak ini patut diapresiasi. Hal ini terlihat di beberapa desa di wilayah Banda Aceh dan sekitarnya, seperti Masjid Takwa di Long Raya, SDN 62 Kota Banda Aceh, SDN 53 Kota Banda Aceh, dan di sekitar Jl. Baiturachman, Banda Aceh yang dijadikan sebagai TPS.
Meskipun hasil penghitungan suara masih berjalan dan berpotensi menimbulkan perbedaan pendapat, beberapa tokoh agama terkemuka di Banda Aceh berkomitmen untuk menjaga situasi tetap aman dan damai.
Tgk Tu Bulqani Tanjungan, Pimpinan Pondok Pesantren Dayah Markaz Al-Ishlah Al Aziziyah Lung Bata, Tgk. H.M. Nur Pimpinan Pondok Pesantren Tabinah, dan Tgk. H. Hasbi Bayumi Pimpinan Pondok Pesantren Dayah Thalibul Huda mengajak masyarakat Aceh untuk menjaga situasi aman dan kondusif pasca pemilihan, dimana saat ini masih dilakukan penghitungan dan rekapitulasi suara di tingkat TPS.
“Mari kita sukseskan pemilu 2024 ini dengan damai, jujur, adil, dan transparan. Siapapun yang terpilih nanti, mari kita dukung bersama untuk memimpin bangsa Indonesia ke depannya,” ujar Tgk. H.M. Nur.
Para ulama menghimbau masyarakat Aceh agar tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu hoax yang beredar di media sosial dan tidak saling bermusuhan sehingga situasi keamanan tetap terjaga aman dan kondusif.