PAMEKASAN, SUARANET -Sebuah kios pupuk di Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar Kabupaten Pamekasan menjual pupuk urea bersubsidi di atas harga eceran tertinggi. Senin (09/01/2023).
Pemilik kios tersebut menjual setiap 1 sak pupuk urea ukuran 50 kilo dengan harga 75 ribu rupiah (Rp. 75.000) bahkan sampai 200 ribu rupiah (Rp. 200. 000).
Harga tersebut dikeluhkan petani setempat karena mastinya Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk Urea subsidi Rp 112.000 per 50 kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu warga inisial HS, asal Desa Bujur Timur mengeluhkan adanya harga pupuk yang kerap di atas harga eceran tertinggi (HET) di salah satu desa Bujur Timur Kabupaten Pamekasan.
“Beberapa waktu lalu ia membeli pupuk dengan harga yang hampir dua kali lipat dari HET di salah satu kios di Desa Bujur timur. Kadang di jual Rp 75 ribu sampai Rp 200 ribu,” ucapnya.
Selain menjual di atas HET, pemilik kios juga kerapkali menolak masyarakat yang hendak membeli pupuk Urea bersubsidi.
“Kalau sekarang saya dan teman petani juga tidak dikasih mau membeli pupuk sama pemilik kios, padahal saya mau membeli bukan mau minta. Jadi saya kecewa sama pemilik kios yang tidak peduli sama petani,” urainya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sekarang lagi musim tanam padi, seharusnya di permudah dalam pembelian pupuk, bukan malah dipersulit.
“Petani sekarang semuanya butuh pupuk. Jadi kalau tidak cepat diatasi sama pemerintah maka tanaman seperti padi terancam gagal panen,” tegasnya.
Ia menilai kios yang memainkan harga pupuk tersebut merugikan petani. Apalagi yang dimanfaatkan barang subsidi yang dari pemerintah.
“Jadi saya minta kepada pemerintah dan polisi untuk memantau dan menindak tegas pemilik kios pupuk bersubsidi yang ada di Daerah Kecamatan Batumarmar, Waru dan Pasen terutama di desa Bujur timur,” pungkasnya.