Kajian Perdana, GUSDURian Jogja Bahas Kesetaraan Gender

- Publisher

Jumat, 25 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah peserta saat ikut kajian GUSDURian. (Foto: Dok. Pribadi)

Sejumlah peserta saat ikut kajian GUSDURian. (Foto: Dok. Pribadi)

SUARANET, YOGYAKARTA – GUSDURian Yogyakarta menggelar kajian perdana tentang kesetaraan gender. Kajian tersebut bertajuk “Gus Dur dan Kebijakan Ramah Perempuan”, yang bertempat di Joglo Sekretariat Nasional GUSDURian, Jumat (25/11/22).

Ashilly Achidtsi selaku pemantik menjelaskan bahwa perspektif gender KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur) dipengaruhi oleh dua faktor sebagai karangka pikir tentang gender.

“Mindset Gus Dur dipengaruhi dua faktor, yakni lingkungan dan keluarga. Karena pernah nyatri, bahkan menjelajahi ilmu pengetahuanya sampai ke Barat, maka dari situ perspektif gender Gus Dur dipengaruhi,” jelas Hilly sapaan akrabnya.

Disamping itu, ia juga mengatakan tidak setuju apabila pemaknaan gender selalu dinarasikan kesetaraan secara fisik.

“Makanya saya kurang setuju apabila gender selalu dimaknai bahwa perempuan harus juga bisa bekerja seperti lelaki, misal angkat galon,” jelasnya.

Jadi jangan memaknakan gender demikian, lanjutnya, karena menurut ia gender yang dimaksud adalah bagaimana perempuan bisa memiliki kesempatan, serta akses yang sama dalam pendidikan, ekonomi dan ruang publik.

Sementara itu, koordinator GUSDURian Yogyakarta, Ahmad Wasil Mustofa mengatakan untuk kajian tersebut dilaksanakan setiap seminggu sekali.

Baca Juga  Muslimat NU Jatim Deklarasikan Prabowo-Gibran Untuk Kemenangan di Pilpres 2024

“Kegiatannya memang rutin setiap hari Jumat, namun untuk tema yang dibahas selalu menyesuaikan momen. Jadi kalau momentum hari anti kekarasan terhadap perempuan, iya kami bahas perihal itu, seperti isu gender kali ini,” pungkasnya.

Jadi kegiatan ini terbuka umum, lanjutnya, bukan hanya terbatas bagi penggerak GUSDURian. “Semua latar belakang boleh ikut, mahasiswa, siswa, bahkan dosen sekalipun,” tandasnya.

Berita Terkait

Janji Pemberantasan Korupsi Kasat Reskrim Polres Sumenep Dipertanyakan
HPN 2025, PWI Pamekasan Eksplor Budidaya Buah di Pakong dan Pegantenan
Dugaan Korupsi Pokir DPRD Sumenep: Fee Proyek Hingga Pengerjaan Asal-asalan Terungkap!
Polres Lumpuhkan Jaringan Curanmor, Enam Tersangka Ditangkap!
Heboh, Tiba-tiba Bjorka Retas BCA dan BSI Ada Apa?
Sengketa Pilkada Pamekasan Berlanjut, MK Jadwalkan Sidang Pembuktian
Misteri Dana Haram Rokok Ilegal dari Bank BUMN Sumenep, Bea Cukai Tebang Pilih
Faisol Pimpin IMMAPSI Jawa Timur 2024-2025, Kabinet Inovatif Resmi Dilantik

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 22:21 WIB

Janji Pemberantasan Korupsi Kasat Reskrim Polres Sumenep Dipertanyakan

Senin, 10 Februari 2025 - 22:03 WIB

HPN 2025, PWI Pamekasan Eksplor Budidaya Buah di Pakong dan Pegantenan

Jumat, 7 Februari 2025 - 22:39 WIB

Dugaan Korupsi Pokir DPRD Sumenep: Fee Proyek Hingga Pengerjaan Asal-asalan Terungkap!

Jumat, 7 Februari 2025 - 21:23 WIB

Heboh, Tiba-tiba Bjorka Retas BCA dan BSI Ada Apa?

Rabu, 5 Februari 2025 - 21:32 WIB

Sengketa Pilkada Pamekasan Berlanjut, MK Jadwalkan Sidang Pembuktian

Berita Terbaru