SUARANET, PAMEKASAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur akan menyediakan hadiah umroh bagi guru ngaji.
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menyampaikan bahwa paket umroh untuk guru ngaji disediakan sebanyak 189. Hal ini diperuntukan untuk guru ngaji yang kurang mampu.
Pihaknya meminta dukungan semua elemen masyarakat agar rencana mulia ini berjalan sesuai harapan bersama. Karena para guru ngaji memiliki kontribusi besar dalam mendidik anak muda di desa-desa, serta memperbaiki akhlak mereka. Tentu, bantuan umroh itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap para guru ngaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mohon doanya tahun depan Pemkab Pamekasan akan mengumrohkan hampir 200 guru ngaji di desa desa. Doakan semoga bisa terwujud, tahun ini anggarannya hanya 40 guru ngaji di desa desa, tahun depan insyallah kita lengkapi menjadi 189 guru ngaji yang kegiatannya setiap hari molang ngaji,” kata bupati saat menyerahkan uang kehormatan bagi imam masjid yang dilakukan oleh Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur, di Mandhapa Aghung Ronggosukowati Pamekasan, Senin (29/8/2022).
Dia berharap, guru ngaji yang mendapatkan hadiah umroh tersebut menyelipkan doa untuk Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dan Indonesia secara umum dalam setiap ibadahnya di tanah suci agar menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini melanjutkan, pihaknya juga meminta para tokoh masyarakat dan muballigh bekerja sama dalam menekan peredaran narkoba.
Mengingat, Jawa Timur menjadi provinsi tertinggi di Indonesia dalam hal peredaran narkoba.
“Bahkan yang menjadi faktor Jawa Timur tertinggi, karena Madura. Padahal di kabupaten Pamekasan, masjidnya lebih dari 1000, musholla 6000, pesantren 336 pesantren. Makanya, mari bersama-sama menekan peredaran narkoba sesuai dengan peran kita masing-masing,” tandasnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Setdakab Pamekasan, Abrori Rais menyampaikan, pihaknya akan meminta lima guru ngaji setiap desa yang masuk dalam kategori miskin untuk diajukan menjadi calon penerima. Dari lima guru ngaji itu, nantinya akan disurvey langsung ke rumah mereka untuk menentukan yang paling berhak dari lima orang tersebut.
“Dari calon yang diajukan lalu disurvey dan tiap desa diambil satu orang, sehingga total berjumlah 189 orang,” terangnya.