Pamekasan – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai solusi atasi gizi buruk, justru berujung bencana bagi 37 siswa di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Mereka mengalami gejala keracunan massal, memicu sorotan tajam terhadap lemahnya pengawasan pemerintah.
Koordinator Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim), Musfiq, menyebut insiden ini sebagai tamparan keras bagi pemerintah. Ia menduga ada unsur kelalaian serius, di mana makanan dimasak jauh sebelum waktu makan, sehingga berpotensi basi.
“Ini mencederai nama baik program Presiden,” kata Musfiq, Jumat (12/9/2025). “Bagaimana bisa makanan yang seharusnya menyehatkan, malah membahayakan anak-anak?”
Musfiq mendesak Dinas Kesehatan dan pihak terkait untuk segera turun tangan. Ia meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap semua dapur yang memasok makanan, dan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk memastikan program ini berjalan sesuai standar.
“Harus ada audit total. Kami tidak ingin ada lagi korban. Pemerintah harus tegas dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengawasi langsung,” pungkasnya.