Surabaya, SuaraNet– Harga LPG 3kg bersubsidi di Jawa Timur resmi naik mulai hari ini, Rabu 15 Desember 2025. Meski demikian, Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan ketersediaan stok LPG tetap aman. Kenaikan harga ini merupakan keputusan pemerintah daerah untuk menyesuaikan dengan harga di provinsi tetangga.
Area Manager Comm, Rel & CSR, Ahad Rahedi, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli LPG di pangkalan resmi.
“Kami terus berupaya memastikan distribusi LPG berjalan lancar. Masyarakat bisa dengan mudah menemukan pangkalan resmi di setiap desa atau kelurahan,” ujar Ahad.
Pertamina juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyalahgunaan LPG bersubsidi, seperti sosialisasi kepada masyarakat, pengawasan terhadap pangkalan, dan pendataan pembelian LPG.
Penyesuaian harga LPG subsidi 3kg yang mulai berlaku hari ini (15/1) sesuai dengan SK Pj. Gubernur Jawa Timur No. 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 dengan kenaikan dari Rp 16.000,- menjadi Rp 18.000,-. Pemberlakuan HET baru tersebut murni keputusan Pj. Gubernur Jawa Timur tanpa campur tangan Pertamina dengan mempertimbangkan beberapa kondisi salah satunya adalah HET di Provinsi Tetangga yakni Bali dan Jateng DIY sudah naik dengan harga yang sama.
Ahad menambahkan, dengan adanya penyesuaian HET LPG subsidi 3kg sesuai arahan pemerintah Provinsi Jawa Timur ini, Pertamina telah melakukan beberapa giat pelaksanaan sosialisasi, mulai dari sosialisasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan OPD terkait, Hiswana Migas, SPBE hingga Agen LPG PSO.
Selanjutnya untuk memastikan harga LPG sesuai dengan HET, seperti yang sudah dilaksanakan secara berkala, Pertamina rutin melakukan monev dan sidak untuk memastikan pangkalan Pertamina memberikan harga sesuai HET.
Saat ini total pangkalan LPG 3kg se-Jatim mencapai 34.739 pangkalan dengan jumlah 142 pengecer yang sudah naik kelas menjadi pangkalan dan masih ada lebih dari 400 pengecer yang sedang berproses menjadi pangkalan. Untuk stok LPG di Jawa Timur dalam keadaan aman di posisi 9.010 metrik ton dengan rata-rata konsumsi harian 4.668 metrik ton.
“Selanjutnya sebagai bentuk pengawasan, kami juga akan terus melaksanakan pendataan pembelian LPG bersubsidi 3kg untuk memastikan adanya data penyaluran dan kewajaran penggunaan terhadap barang bersubsidi,” tutup Ahad.