Pamekasan, SuaraNet – PMII Komisariat IAIN Madura menggelar aksi demonstrasi pada Senin (11/12) untuk menuntut penyelesaian kasus penipuan dan perdagangan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT), serta hilangnya sepeda motor di area kampus. Aksi ini dipicu oleh laporan 23 korban yang mengalami kerugian akibat sindikat penipuan terkait pembayaran UKT.
Ketua Komisariat PMII IAIN Madura, Nailur Rahman, menyatakan bahwa hasil investigasi di lapangan mengindikasikan adanya keterlibatan pihak internal kampus dalam kasus sindikat tersebut. Namun, hingga kini pihak kampus belum berhasil mengidentifikasi atau menangkap pelaku utama di balik kasus tersebut.
“Kami menuntut transparansi dan keadilan. Pihak kampus harus segera mengungkap pelaku yang menjadi otak di balik sindikat penipuan ini. Jika tidak, kami akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas,” ujar Nailur Rahman.
Dalam aksi tersebut, PMII menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya penggantian sepeda motor yang hilang dan pengaktifan kembali Simpadu Mahasiswa yang sebelumnya dinonaktifkan oleh pihak kampus. Meski demikian, Nailur menilai aksi tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan mahasiswa.
“Dari tuntutan kami, pihak kampus hanya menyetujui dua poin, yakni mengganti sepeda motor yang hilang dan mengaktifkan kembali Simpadu Mahasiswa. Namun, kasus penipuan UKT belum ada kejelasan,” ungkapnya.
PMII berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga pihak kampus mampu menyelesaikan persoalan UKT secara menyeluruh dan menangkap pelaku utama yang terlibat. Nailur menegaskan bahwa desakan akan terus dilakukan hingga seluruh tuntutan dipenuhi.
“Kami tidak akan berhenti hingga pihak kampus menunjukkan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah ini. Kami menginginkan keadilan bagi seluruh korban,” tutup Nailur.
Penulis : Musdalifah
Editor : Fahrur Rozi