Sumenep, SuaraNet – Kegiatan Pameran UMKM Bhayangkara yang digelar oleh Polres Sumenep pada 13-16 Juni 2024 dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-78 mendapat sorotan dari pelaku UMKM unggulan di Sumenep.
Menurut Adie Karduluk, pelaku usaha ukiran dan pemilik UD Bhumi Oker Karduluk, pameran tersebut hanya memamerkan UMKM keris, akik, batik, bonsai, dan makanan-minuman, namun tidak melibatkan UMKM ukiran. Padahal, ukiran Karduluk merupakan salah satu kerajinan unggulan di Kabupaten Sumenep selain batik dan keris.
“Ukiran Karduluk merupakan yang terbesar di Jawa Timur dan kedua terbesar se-Indonesia setelah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ukiran kami juga memiliki kekhasan tersendiri dengan pakem ukir dan warna yang mencolok. Kami merasa termarjinalkan dengan tidak dilibatkannya UMKM ukiran dalam pameran tersebut,” ujar Adie.
Adie menilai, jika tujuan Polres Sumenep menggelar pameran UMKM adalah untuk mengangkat potensi unggulan Sumenep, maka seharusnya semua UMKM unggulan, termasuk ukiran, dilibatkan. Ia berharap Polres Sumenep dapat mengevaluasi kepanitiaan internal dan menjamin agar semua UMKM unggulan di Kabupaten Sumenep dapat berpartisipasi dalam acara serupa di masa mendatang.
“Kami berharap Bapak Kapolres Sumenep dapat mengevaluasi kepanitiaan internal Polres karena memunculkan kesan hanya memfasilitasi UMKM unggulan tertentu dan melupakan UMKM unggulan lainnya. Apabila ada kegiatan serupa di masa depan, kami harap semua UMKM unggulan di Sumenep dapat dilibatkan agar tidak ada yang merasa dianaktirikan,” pungkas Adie.