Ketua FWP Kecam Framing “Buta” Nenek Bahriyah: Minta Media Lakukan Koreksi

- Publisher

Jumat, 29 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Forum Wartawan Pamekasan, Ongky Arista Ujang Arisandi.

Ketua Forum Wartawan Pamekasan, Ongky Arista Ujang Arisandi.

Pamekasan, SuaraNet – Ketua Forum Wartawan Pamekasan (FWP), Ongky Arista Ujang Arisandi, mengecam keras framing “buta” yang disematkan pada Nenek Bahriyah dalam beberapa pemberitaan media massa. Framing tersebut dianggapnya keliru dan menyesatkan publik.

“Saya resah melihat proses akurasi berita dikemas, terutama dalam kasus Bahriyah yang disebut ‘buta’ dalam judul berita. Setelah saya telusuri, Bahriyah tidak buta. Dia masih bisa melihat,” tegas Ongky dalam rilisnya, Jumat (29/4/2024).

Ongky menuturkan, berdasarkan hasil penelusurannya, Nenek Bahriyah (61) tidak buta secara total. Ia masih bisa melihat, meskipun menderita katarak.

Bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Nenek Bahriyah tidak buta antara lain: Video Nenek Bahriyah sedang melipat baju. Konfirmasi dari wartawan TV MNC Deddy dan K-TV Romlah yang menyatakan bahwa Bahriyah bisa melihat. Konfirmasi dari anak Bahriyah bernama Fauzi yang mengatakan bahwa ibunya masih bisa melihat, meskipun menderita katarak. Analisis gerak mata Nenek Bahriyah oleh dokter spesialis mata menunjukkan bahwa ia tidak mengalami kebutaan.

Ongky juga menegaskan bahwa pernyataan penyidik bahwa Bahriyah tidak buta mengacu pada kondisi saat Bahriyah diperiksa oleh Polres Pamekasan dalam kasus pemalsuan dokumen SPPT PBB/NOP.

Baca Juga  Dugaan Pemotongan Anggaran TPS di Pamekasan Kembali Mencuat, Kali Ini di Kecamatan Proppo dan Pasean

“Kata ‘buta’ pada judul di sejumlah berita tentang Bahriyah telah memicu perdebatan dan mengaburkan fakta. Framing ‘buta’ telah mengetengahkan apa yang tidak benar menjadi viral dan diadopsi sebagai kebenaran,” kritiknya.

Oleh karena itu, Ongky mendesak media yang menulis berita tersebut untuk melakukan koreksi dan kembali menggali fakta yang sesungguhnya.

“Media memiliki tugas wajib untuk mengoreksi setiap karya jurnalistik yang keliru mengangkat fakta. Kata ‘buta’ telah mendudukkan yang kurang benar menjadi benar,” tandasnya.

Berita Terkait

Kebijakan Rektor Dinilai Blunder, Ratusan Mahasiswa IAIN Madura Blokade Jalur Kampus
Mahasiswa IAIN Madura Usut Deretan Kasus Ke Kejari Pamekasan
Dikunjungi Kaprodi BKPI, Ini Pernyataan Pihak Keluarga Soal Viralnya Mahasiswi IAIN Madura yang Diduga Dipersulit Saat Urus Skripsi 
Refleksi Hari Anti Korupsi Dear Jatim Bawa Keranda di Depan Polres Sumenep
UPZ IAIN Madura Berikan Bantuan Kepada Mahasiswi Korban Pencurian Motor
Meninggal Setelah Proses Skripsi, Mahasiswi BKPI IAIN Madura Diduga Alami Depresi Akibat Beban Akademik
UMP dan UMK Berlaku Mulai 1 Januari 2025, Menaker Tegaskan Kenaikan Sesuai Aturan Baru
Aksi Usut Tuntas Pemain Hibah, Jaka Jatim Desak KPK Tahan 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 16:40 WIB

Kebijakan Rektor Dinilai Blunder, Ratusan Mahasiswa IAIN Madura Blokade Jalur Kampus

Selasa, 10 Desember 2024 - 16:34 WIB

Mahasiswa IAIN Madura Usut Deretan Kasus Ke Kejari Pamekasan

Selasa, 10 Desember 2024 - 14:18 WIB

Dikunjungi Kaprodi BKPI, Ini Pernyataan Pihak Keluarga Soal Viralnya Mahasiswi IAIN Madura yang Diduga Dipersulit Saat Urus Skripsi 

Senin, 9 Desember 2024 - 14:59 WIB

UPZ IAIN Madura Berikan Bantuan Kepada Mahasiswi Korban Pencurian Motor

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:05 WIB

Meninggal Setelah Proses Skripsi, Mahasiswi BKPI IAIN Madura Diduga Alami Depresi Akibat Beban Akademik

Berita Terbaru

Nasional

Presiden Prabowo Buka Komentar soal Mundurnya Gus Miftah

Rabu, 11 Des 2024 - 11:14 WIB

Dok. Istimewa

Berita

Mahasiswa IAIN Madura Usut Deretan Kasus Ke Kejari Pamekasan

Selasa, 10 Des 2024 - 16:34 WIB