Menjadi Cantik dengan Kekayaan Perempuan

- Publisher

Kamis, 29 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kamilatul Jannah, Duta Favorit Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura 

Kamilatul Jannah, Duta Favorit Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura 

SuaraNet – Menjadi cantik dengan kekayaan perempuan adalah sebuah konsep yang menarik dan aktual, terutama dalam konteks perubahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat kita. Dalam pandangan saya, kecantikan perempuan tidak hanya terbatas pada penampilan fisik, tetapi juga mencakup kecantikan dalam hal karakter, kepribadian, dan kontribusi positif terhadap masyarakat.

Pertama-tama, perempuan harus memahami bahwa kecantikan sejati berasal dari dalam. Mereka harus mengutamakan peran mereka sebagai individu yang memiliki gagasan, pendidikan, dan kontribusi yang berharga bagi masyarakat. Memilih untuk memiliki gagasan dan pendidikan yang kuat, perempuan dapat aktif memberikan ide dan gagasan yang inovatif dan bermanfaat bagi halayak.

Selanjutnya, perempuan harus siap merebut peluang dan mencari ruang untuk menunjukkan potensi mereka. Mereka harus memiliki sikap pejuang yang kuat dan tidak takut untuk mengejar impian mereka. Perempuan harus memahami bahwa kesetaraan bukan hanya hak laki-laki, tetapi juga hak mereka sebagai perempuan.

Perempuan harus siap untuk mengambil peran yang sama dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan, tentu harus mengutamakan peran kita sebagai perempuan dalam masyarakat harus aktif dalam memberikan ide dan gagasan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga  Kisah Sang Maestro, Dalang di Balik Layar Politik Wakanda

Kaum perempuan harus siap merebut peluang dan mencari ruang untuk menunjukkan potensi mereka. Mereka harus memiliki sikap pejuang yang kuat dan tidak takut untuk mengejar impian mereka. Mereka harus siap untuk mengambil peran yang sama dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

Justru, perempuan cantik adalah perempuan yang memiliki karakter, kepribadian, dan kontribusi yang berharga bagi masyarakat. Mereka adalah perempuan yang memiliki gagasan dan pendidikan yang kuat, dan siap untuk aktif memberikan ide dan gagasan yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat.

Kita adalah perempuan yang siap merebut peluang dan mencari ruang untuk menunjukkan potensi mereka. Mereka adalah perempuan yang memiliki sikap pejuang yang kuat dan tidak takut untuk mengejar impian mereka. Mereka adalah perempuan yang siap untuk mengambil peran yang sama dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan.

Mengingat salah satu pendapat yang menarik tentang topik perempuan cantik dari Naomi Wolf, ia seorang penulis feminis terkenal, yang menyatakan bahwa kecantikan perempuan seringkali dijadikan sebagai alat untuk mengontrol dan menekan perempuan dalam masyarakat.

Baca Juga  Jangan Sembarangan Mandi Wajib Setelah Haid, Ini Caranya yang Benar!

Wolf mengemukakan bahwa konsep kecantikan yang sempit dan idealis seringkali digunakan untuk mengekang perempuan dan membuat mereka merasa tidak cukup baik. Hal ini terjadi karena masyarakat seringkali menilai perempuan berdasarkan penampilan fisik mereka, bukan berdasarkan kemampuan, kecerdasan, atau kontribusi mereka dalam masyarakat.

Selain itu, penelitian dalam bidang psikologi juga menunjukkan bahwa standar kecantikan yang tidak realistis dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, seperti gangguan makan dan depresi, pada perempuan.

Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk memahami bahwa kecantikan sejati berasal dari apa yang kita miliki, bukan dari hanya memaknai soal fisik belaka.

*) Kamilatul Jannah – Duta Favorit Tadris Bahasa Indonesia IAIN Madura 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi SuaraNet.id

Penulis : Kamilatul Jannah

Editor : Fahrur Rozi

Berita Terkait

Konflik Palestina: Ketika Dunia Diam, Rakyat Sipil Harus Bergerak
Drama Posko Pengaduan BSPS: Topeng Kepura-puraan DPRD Sumenep di Tengah Skandal Pokir
Media Sosial dan Perubahan Paradigma Komunikasi
Daulat yang Tergadai: Menyoal Demokrasi dalam Bayang-Bayang Kekuasaan
Potret Pilkada Sumenep: Cerminan Demokrasi Madura
Problematika Gen Z dan Dampak Budaya FOMO
Mental Health, Hustle Culture, dan Cara Gen Z Bertahan
Menangkal Overclaim: Peran Edukasi dalam Meningkatkan Kecerdasan Konsumen

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 04:23 WIB

Konflik Palestina: Ketika Dunia Diam, Rakyat Sipil Harus Bergerak

Senin, 13 Januari 2025 - 10:42 WIB

Media Sosial dan Perubahan Paradigma Komunikasi

Rabu, 8 Januari 2025 - 19:47 WIB

Daulat yang Tergadai: Menyoal Demokrasi dalam Bayang-Bayang Kekuasaan

Minggu, 8 Desember 2024 - 12:30 WIB

Potret Pilkada Sumenep: Cerminan Demokrasi Madura

Kamis, 5 Desember 2024 - 12:36 WIB

Problematika Gen Z dan Dampak Budaya FOMO

Berita Terbaru