Jember, SuaraNet – Baru-baru ini isu teror Keliling Golek Getih (Klitih) kini mencuat di Kabupaten Jember melalui postingan media sosial.
Pesan berantai di WhatsApp dan postingan di Facebook menyebar, termasuk pengakuan seseorang bahwa anaknya hampir menjadi korban pembunuhan pada pukul 12 malam tanggal 15 November 2023 di kawasan Tegal Besar, antara Perumahan Graha Citra Mas hingga Ajung, namun berhasil menyelamatkan diri.
Selain itu, pesan berantai di grup WhatsApp mencatat kejadian “begal” Klitih di lokasi Graha Citra Mas/Tegal Besar, dengan delapan orang di sekitar jam 11 malam. Namun, melalui pesan tersebut, diketahui bahwa kejadian tersebut berhasil diatasi dan semua selamat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari peristiwa Klitih tersebut, terdapat beberapa video dan foto yang menciptakan kesan kejahatan jalanan di Kabupaten Jember.
Yeye, warga Kelurahan Tegal Besar, Kaliwates, menilai pesan berantai semacam itu tidak boleh dianggap remeh, dan ia menekankan perlunya respons cepat dari pihak kepolisian.
Menanggapi informasi tersebut, Moh. Nurhidayat, Kapolres Jember AKBP menegaskan bahwa tidak ada kejadian pembegalan di wilayahnya, ia menyatakan bahwa semua informasi yang beredar di media sosial masih sebatas dugaan.
“Alhamdulillah, sejauh ini masih aman, dan mengenai peristiwa yang terjadi belakangan, masih hanya dugaan pencegatan,” kata Nurhidayat.
Meskipun demikian, polisi tetap waspada dan intensif melakukan patroli di daerah yang dianggap rawan untuk mencegah tindak pidana sebelum terjadi.
“Hidayat menegaskan komitmen kami untuk mencegah insiden serupa dengan memberikan instruksi kepada jajaran kami untuk intensifikasi patroli pada jam dan daerah yang dianggap rawan,” ucap Hidayat.
Klitih merupakan fenomena kejahatan jalanan yang pernah terjadi di daerah Istimewa Jogjakarta dan sekitarnya, terutama di wilayah Klaten dan Magelang beberapa tahun silam.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Umarul Faruk