Jakarta, SuaraNet–Menurut data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, jumlah pasien cacar monyet di DKI Jakarta bertambah menjadi 27 orang pada hari Jumat, 4 November 2023. Penambahan tersebut menjadikan DKI Jakarta sebagai wilayah dengan kasus cacar monyet terbanyak di Indonesia.
Dari 27 pasien cacar monyet di DKI Jakarta, 26 di antaranya adalah laki-laki dan 1 di antaranya adalah perempuan. Semua pasien memiliki rentang usia 25-50 tahun.
Penyebaran cacar monyet di DKI Jakarta didominasi oleh transmisi seksual. Sebagian besar pasien cacar monyet di DKI Jakarta memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, terutama ke negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Saat ini, 26 pasien cacar monyet di DKI Jakarta masih menjalani isolasi di rumah sakit. Mereka dilaporkan dalam kondisi baik dan hanya memiliki gejala ringan.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran cacar monyet. Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak fisik dengan orang yang diduga terinfeksi cacar monyet.
Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penularan cacar monyet:
- Hindari kontak fisik dengan orang yang diduga terinfeksi cacar monyet.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Gunakan masker saat berada di tempat umum.
- Jaga kebersihan lingkungan.
Jika Anda mengalami gejala cacar monyet, segera periksakan diri ke dokter. Gejala cacar monyet yang umum terjadi meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Pegal linu
- Kelelahan
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Ruam kulit yang berkembang dari bintik-bintik merah menjadi lepuh yang berisi cairan
Gejala cacar monyet biasanya muncul 2-4 minggu setelah terpapar virus. Cacar monyet dapat sembuh sendiri dalam 2-4 minggu. Namun, ada beberapa kasus yang dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia, meningitis, dan sepsis.