SuaraNet-Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, memperingati momen penting bagi dunia jurnalis. PWI diharapkan untuk memainkan peran kunci dalam era teknologi yang berkembang pesat dan tantangan yang semakin kompleks.
Ketua PWI Jatim, Lutfil Hakim, menekankan perlunya independensi dan peran pengawasan pers dalam menyuarakan keadilan dalam tatanan negara yang tengah berubah.
PWI diharapkan untuk mengambil inisiatif dalam pembaruan struktural dan fungsionalnya untuk memenuhi peran sebagai penjaga nasional (watchdog) yang menjaga keadilan bagi semua warga negara.
Lutfil Hakim juga menyoroti pentingnya pers yang memiliki sensitivitas tinggi dalam mendeteksi pelanggaran terhadap kepentingan rakyat dan mengungkapkan berita yang relevan dengan politik yang dapat memengaruhi kepentingan publik.
Selain sebagai penyampai informasi, PWI memiliki kewajiban moral untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran yang berhubungan dengan kepentingan umum, sebagaimana diamanatkan dalam UU Pers Pasal 3 dan 6.
Lutfil Hakim juga mengusulkan pentingnya perlindungan independensi pers dengan pendirian “pagar-api” (fire-wall) untuk mendukung kehidupan pers yang profesional dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam langkah proaktif, PWI juga diharapkan memperjuangkan adopsi peraturan yang mengatur kepemilikan saham perusahaan pers oleh kelompok ekonomi-bisnis dan politik.
PWI di masa depan diharapkan untuk dipimpin oleh figur dengan kepemimpinan yang kuat, mandiri, sensitivitas sosial yang tinggi, wawasan global, dan komitmen etika dan moral yang tinggi untuk menjaga kehormatan profesi jurnalis.