Jakarta, SuaraNet–Presiden Joko Widodo baru-baru ini memberikan pesan yang kuat tentang komitmen Indonesia untuk menjalin kolaborasi yang konkret dengan benua Afrika. Dalam sebuah pertemuan bilateral yang berlangsung pada Selasa, 22 Agustus 2023, antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Samia Suluhu Hassan di Dar Es Salaam State House, rencana besar pembangunan lima tahun ke depan untuk kolaborasi ini dibahas.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia tidak hanya berbicara, tetapi juga akan mengambil tindakan nyata untuk mewujudkan kolaborasi dengan Afrika. Dia mengungkapkan bahwa Indonesia sedang memfinalisasi “grand design” untuk pembangunan lima tahun ke depan yang akan berfokus pada Afrika.
Salah satu bidang yang menjadi perhatian utama dalam rencana pembangunan ini adalah sektor pertanian di Tanzania. Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa salah satu langkah konkret yang akan diambil adalah melalui revitalisasi Farmer’s Agriculture dan Rural Training Center di Morogoro, Tanzania. Ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya sektor pertanian, Indonesia juga akan berkontribusi dalam membangun ketahanan kesehatan di Tanzania. Presiden Jokowi menegaskan bahwa perusahaan farmasi Indonesia akan mulai mengekspor produk pertamanya ke Tanzania, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan produk farmasi di negara tersebut. Ini adalah langkah yang strategis dalam memperkuat sistem kesehatan di Tanzania.
Investasi dalam bidang energi juga menjadi fokus penting dalam kolaborasi ini. Presiden Jokowi berbicara tentang peningkatan nilai investasi Indonesia di Tanzania terutama dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh Pertamina dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk. Ini adalah contoh konkret bagaimana kedua negara berkembang dapat saling menguntungkan melalui kerja sama investasi.
Presiden Jokowi mengamati bahwa investasi dalam bidang energi adalah langkah yang sangat strategis dan akan memperkuat hubungan antara negara-negara berkembang. Ini menunjukkan kesadaran Indonesia tentang pentingnya kerja sama Selatan-Selatan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengusulkan pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Tanzania. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan potensi perdagangan antara kedua negara. Presiden Jokowi menekankan bahwa potensi perdagangan bilateral antara Indonesia dan Tanzania mengalami peningkatan sebesar 20,7 persen pada tahun 2022. Ini adalah contoh bagaimana negosiasi perdagangan yang cermat dapat memperkuat hubungan ekonomi dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak.
Selama pertemuan, Indonesia juga mengusulkan pembentukan Bilateral Investment Treaty (BIT). Ini adalah langkah yang diambil untuk memastikan perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara. Hal ini mencerminkan keseriusan Indonesia dalam membangun kerangka hukum yang kuat untuk mendukung investasi antarnegara.
Dalam pertemuan terbatas yang diadakan secara terpisah, Presiden Tanzania menyatakan minatnya untuk belajar dari Indonesia dalam hal pembangunan infrastruktur dan pengembangan industri. Ini mencakup pembangunan industri minyak kelapa sawit dan manajemen Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi ini bukan hanya satu arah, tetapi saling menguntungkan.
Dalam upaya untuk memperkuat hubungan diplomatik dan pertukaran pengetahuan, kedua negara sepakat untuk memulai negosiasi dalam pembentukan Preferential Trade Agreement (PTA) dan Bilateral Investment Treaty (BIT). Ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai bidang.
Pertemuan ini telah menghasilkan sejumlah dokumen kerja sama yang ditandatangani di berbagai sektor. Dari Nota Kesepahaman Pembentukan Komisi Bersama untuk Kerja Sama Bilateral hingga nota-nota kesepahaman terkait kesehatan, energi, dan rantai nilai bisnis minyak dan gas. Semua langkah ini mengarah pada masa depan yang lebih gemilang bagi hubungan antara Indonesia dan Tanzania.
Dalam kesimpulan, kolaborasi konkret antara Indonesia dan Afrika, khususnya Tanzania, menjanjikan masa depan yang cerah. Dengan fokus pada sektor-sektor kunci seperti pertanian, kesehatan, energi, dan perdagangan, kedua negara dapat saling menguatkan dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ini adalah contoh nyata bagaimana kerja sama Selatan-Selatan dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi negara-negara berkembang.